JAKARTA – Ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen akan membuat perhelatan Pemilu 2019 semakin sengit. Parpol bakal bertarung habis-habisan agar masih bisa lolos ke Senayan.
Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini memprediksi, tingginya ambang batas itu akan mengubur mimpi banyak parpol. Terutama parpol baru, bahkan tidak menutup kemungkinan partai yang sebelumnya sudah ada di DPR.
“Logikanya suara masyarakat akan terdistribusi kepada 16 partai yang lolos verifikasi. Jadi masih ada kemungkinan partai di parlemen bisa saja tidak terpilih lagi,” ungkap Titi, sebagaimana dilansir jawapos.co.
Titi menjelaskan, ambang batas empat persen membuat satu parpol harus mengumpulkan sebanyak lima juta suara untuk bisa masuk ke palemen. Jumlah itu cukup besar dan akan membuat partai baru bekerja keras memenuhi kuota tersebut. Dia juga memprediksi, ambang batas yang tinggi dan jumlah parpol yang bertambah akan membuat banyak suara masyarakat pada Pemilu 2019 menjadi terbuang.
“Masyarakat sudah memilih, tapi parpolnya tidak lulus ambang batas parlemen. Maka, suara masyarakat menjadi terbuang dan tidak terhitung,” imbuhnya.
Sementara itu, Founder ARC Hasanuddin Ali menyatakan, pemilu legislatif 2019 diprediksi akan menjadi ‘kuburan’ bagi sejumlah parpol papan tengah dan bawah. Pasalnya, ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen hanya akan meloloskan lima parpol ke Senayan.
Lima partai yang lolos ke Senayan itu yakni PDI Perjuangan dengan 26,1 persen suara dan Partai Gerindra sebesar 18,7 persen. Selain itu, di posisi selanjutnya adalah Partai Golkar sebesar 7,8 persen, Partai Demokrat dengan 5,5 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 5,4 persen suara.
“Kita bisa melihat secara umum PDIP stabil di angka 24 sampai 27 persen, Gerindra ada tren kenaikan, dan Golkar stagnan,” kata Hasan dalam paparannya di Hotel Oria, Jakarta, Minggu (26/8) lalu.
Di sisi lain, imbuh Hasan, parpol lainya masih berkutat mencapai perolehan suara 4 persen. Posisi mereka pun saat ini dinyatakan tidak akan lolos ke Senayan. Namun, kondisi ini bisa jadi berubah sampai pelaksanaan pileg mendatang.
Mereka adalah Partai NasDem sebesar 3,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memperoleh 3,2 persen. Kemudian ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,0 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 2,7 persen, dan Partai Perindo sebesar 1,8 persen.
Sementara yang masih di bawah 1 persen adalah Partai Hanura 0,9 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,4 persen, PKPI 0,3 persen. Kemudian PSI sebesar, 0,3 persen, Partai Berkarya sebesar 0,2 persen, dan Partai Garuda hanya memperoleh 0,1 persen.(net)