JAKARTA – Sejumlah orang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur menggelar unjuk rasa di depan kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2027).
Massa aksi tiba di PBNU sekitar pukul 14.35 WIB. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk, di antaranya bertulisan “Ketum PBNU dan Sekjen PBNU harus mundur”, “Ketum PBNU Jangan Jadi Agen Pemerintah”, hingga “Jangan Kotori Keikhlasan Pendiri NU”.
Koordinator aksi, Muhammad Sholihin dalam pernyataannya mengatakan, Ketua Umum PBNU Gus Yahya harus mundur karena telah melakukan politik praktis. Menurutnya, hal tersebut melanggar keputusan Muktamar PBNU sebelumnya
“Kami hadir di Muktamar Lampung, kami tahu gagasan Gus Yahya. Faktanya, justru inkonsistensi dan terjebak politik praktis. Artinya, Gus Yahya dan Gus Ipul melanggar politik praktis,” kata Sholihin
Menurutnya, Gus Yahya telah mengambil keputusan-keputusan politik yang memecah umat. Ia meminta Gus Yahya beserta Gus Ipul, yang merupakan Sekjen PBNU, mengundurkan diri dari kepengurusan.
“Tuntutannya, ketika melanggar muktamar, siapa pun ketua umum yang mengawal-menakhodai ini harus mundur,” ucapnya.
“Jangan justru membangun manuver-manuver politik yang memecah belah umat dan rakyat,” katanya. (dtc)