BANDARLAMPUNG – Kapolda Lampung Irjenpol Suntana meminta masyarakat Lampung agar jangan terpancing dengan hasil yang dipublikasikan oleh lembaga survey, kendati memang berdasarkan disiplin ilmu. Hal ini, untuk mengantisipasi agar masyarakat Lampung tidak cepat terprovokasi.

“Masyarakat percaya sama hasil resmi dari KPU, jangan mudah terprovokasi oleh quick count,” ujarnya Rabu (27/6) sebagaimana dilansir lampost.co.

Ia juga memastikan pelaksanaan pilkada damai dan lancar dengan personil yang telah disebar, ke seluruh wilayah Lampung untuk melakukan pengamanan. “Aman, tertib, dan terus di pantau,” katanya.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung menghimbau masyarakat tetap berpegang pada pengumuman hasil pemilihan resmi (real count) dibanding hasil perhitungan cepat (quick count).

“Tunggu KPU menyampaikan real count dan waktunya sudah ditetapkan,” kata Komisioner KPU Lampung, Ahmad Fauzan, Rabu (27-6).

Fauzan menyampaikan, lembaga survei yang menggelar quick count itu tidak menggambarkan seluruh tempat pemungutan suara yang ada. “Quick count yang dilakukan oleh lembaga survey hanya beberapa TPS saja, jadi tunggu saja rekapitulasi semua TPS mulai dari kecamatan hingga kabupaten/kota,” ungkap dia.

KPU Lampung sendiri direncanakan akan melakukan pleno rekapitulasi surat suara pada 7,8 dan 9 Juli 2018. “Rencananya pleno akan dilakukan pada 8 Juli, waktunya belum kita tentukan,” tandasnya.

Seperti hasil hitung cepat Pilgub Lampung yang direleas beberapa lembaga survei, menempatkan Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 3, Arinal Djunaidi – Chusnunia di peringkat pertama. Lalu berturut-turut disusul paslon Herman HN-Sutono, Ridho-Bachtiar dan Mustafa- A. Jajuli.(net)