BANDAR LAMPUNG � Presiden Joko Widodo (Jokowi) �menilai angka kematian pasien positif di Lampung yang terdata sebesar 7,05 persen sangat tinggi.

“Angka kematian (pasien positif) di Lampung 7,5 persen tinggi sekali,” kata Presiden Jokowi di hadapan bupati/wali kota dan pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Lampung di Pendopo Mahan Agung, Bandar Lampung, Kamis (2/9).

Tingginya kasus kematian pasien positif di Lampung, kata Jokowi, dipicu dua hal. Pertama, terlalu banyak isolasi mandiri, sehingga terlambat waktu dibawa ke rumah sakit.

“Karena itu, (penanganannya) bisa di pindah ke isoter (isolasi terpusat) sehingga bisa ditangani,” ujarnya.

Kedua, vaksinasi di Lampung� masih rendah, baru 13 persen pada dosis pertama.

Presiden mengaku sudah memerintahkan panglima, Kapolri, dan� Menteri BUMN untuk bersama memasok vaksin ke Lampung. Selain itu, untuk mendukung pasien menjalani isolasi terpusat juga harus disiapkan obat-obatan.

Bupati/wali kota juga diminta mengetahui kondisi terkini obat-obatan dan selalu mengecek stok oksigen. Jokowi meminta masyarakat dan petugas dalam penanganan kasus Covid-19 untuk tidak lemah.

Selain itu, untuk menurunkan angka kasus positif Covid-19, maka perlu memperkuat pelaksanaan testing dan tracing. Sedangkan untuk menurunkan angka kasus kematian, agar masyarakat tidak lagi isolasi mandiri di rumah.

Kunker Presiden Jokowi dan rombongan di Lampung sehari Kamis (2/9), untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum dan pelajar sekolah di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Poltekkes, dan SMP Negeri 1 Kabupaten Pesawaran. Terakhir, Presiden meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu. (rpk)