BANDARLAMPUNG � KPU Tulang Bawang Barat (Tubaba) selesai melakukan rekapitulasi Pemilu Legislatif 2019. Dari hasil rekap, untuk kursi DPRD Tubaba, PDI-P meraih kursi terbanyak. Kemenangan PDI-P tak lepas dari peran caleg Nadirsyah di Dapil IV yang meliputi Kecamatan Tumijajar dan Tulang Bawang Udik. Disana, adik kandung Bupati Tubaba Umar Achmad meraih suara tertinggi hingga membuat perolehan kursi PDI-P di dapil itu meningkat hingga 3 kali lipat.
Berikut nama �30 Caleg yang diprediksi meraih kursi DPRD Tubaba 2019-2024 :
Dapil I
- Sugito (PKB)
- Yantoni (Gerindra)
- Ponco Nugroho, S.T. (PDI-P)
- Kadarsyah (PDI-P)
- Sobri, M.M. (Nasdem)
- Wawan Irawan, SI.P (Nasdem)
- Asep Priwanto (PAN)
- Faisol, S.H. (Demokrat)
- Raden Anwar, S.E, M.M., (Demokrat)
Dapil II
- Redi Setiawan (Gerindra)
- Joko Kuncoro S.Kom (Nasdem)
- Ahmad Ridwansyah (Perindo)
- Marzani, SE (Hanura)
- Sudirwan S.Sos (Hanura)
- Eka Setiawan, S.PDi (Demokrat)
- Sukardi K (PDI-P)
Dapil III
- Arya Saputra (Gerindra)
- Rubiono (PDI-P)
- Sadimin (Nasdem)
- Roni (Hanura)
- Didik Subandrio (Demokrat)
- Rusli (PAN)
Dapil IV
- Deddy Robiansyah, S.H. (Gerindra)
- Nadirsyah (PDI-P)
- Ansyori, S.E. (PDI-P)
- Arib (PDI-P)
- Gunawan Agung Kuncoro, S.H. (Nasdem)
- Hairul amin (Perindo)
- Busroni (Demokrat)
- Muammil SA.g, M.M. (Demokrat)
Sebelumnya diberitakan meski pernah disebut-sebut sebagai pengendali proyek di Tubaba, tak membuat Nadirsyah kehilangan basis suara. Adik kandung Bupati Tubaba Umar Achmad malah jadi caleg terpilih dengan perolehan suara tertinggi. Bahkan tingginya suara Nadirsyah, membuat kursi PDI-P di dapilnya meningkat tiga kali lipat. Jika di Pileg 2014 di dapil ini, PDI-P hanya dapat satu kursi, tapi di pileg 2019 kursi PDI-P diprediksi naik menjadi tiga.
Akibatnya partai lain yang biasa dapat kursi DPRD di dapil ini harus gigit jari. Seperti Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN). Jika pada pemilu sebelumnya kerap dapat kursi, kali ini nihil. �Iya, informasinya perolehan suara Caleg PDI-P atas nama Nadirsyah yang merupakan adik Bupati Tubaba dapat suara tertinggi 5707 suara. Rinciannya di Tulang Bawang Udik dapat 2450 suara dan di Tumijajar dapat 3257 suara,� terang salahsatu caleg DPRD Tubaba, Jumat (17/5).
Sebelumnya nama Nadirsyah kerap disebut sebagai pengendali proyek di Tubaba. Bahkan, ini mengundang aksi massa hingga Kejati Lampung. Waktu itu, puluhan orang yang mengatasnamakan�kelompok Gerakan Radikal Pemberantasan Korupsi (GRPK), Forum Tim Analisis Lampung (Fortal) dan Forum Reformasi Lampung (Forel) bergabung. Mereka demo di Kejati. Dalam aksinya massa pegiat anti korupsi ini minta Kejati mengusut dugaan tindak pidana korupsi di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Tubaba.
Sebagaimana dilansir dari Harian Medinas Lampung dan website lampungcentre.co, koordinator lapangan Aliansi saat itu, Sudirman Dewa menuntut kejati aktif mengusut dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Nadirsyah, adik kandung Bupati Tubaba, Umar Ahmad.
Menurut Sudirman Dewa, Nadirsyah mengatur dan menentukan pemenang tender sejumlah proyek besar di Dinas PU Tubaba. Pihak rekanan diwajibkan memberi setoran 15-20 persen dari nilai pagu jika ingin memenangkan lelang proyek. Nadirsyah lanjutnya menunjuk Sekretaris Dinas PU, �Rizal untuk mengumpulkan uang setoran dari rekanan.
�Akibatnya banyak proyek yang dikerjakan asal jadi. Kejati harus turun kelapangan melihat fakta sebenarnya,� tegas Sudirman Dewa ke sejumlah awak media di depan Kantor Kejati Lampung, Kamis (20/10/2016) lalu.
Selain mengatur proyek, lanjut Sudirman Dewa, Nadirsyah ditudingnya juga mengerjakan sendiri sejumlah proyek besar di beberapa SKPD di antara Pekerjaan Penimbunan Jalan Stadion. Diduga kuat, pekerjaan banyak dilakukan tidak sesuai kontrak kerja. Beberapa material diambil dari lokasi pekerjaan. �Merasa orang kuat, oknum ini banyak mengerjakan proyek besar. �Pejabat di Tubaba tidak mungkin berani menegur karena takut dimutasi atau nonjob,� ujar Sudirman Dewa.
Disisi lain, Nadirsyah saat itu langsung membantah apa yang dituduhkan. Dia mempersilahkan mengkroscek langsung di seluruh SKPD Pemkab Tubaba. Nadirsyah menyatakan, banyak oknum yang menjual namanya untuk mendapat proyek di Pemkab Tubaba.
Sayangnya meski diakui merasa keberatan namanya dimanfaatkan sejumlah pihak, Nadirsyah tak berupaya menuntut secara hukum ke orang tersebut. Nadir juga mengaku siap diperiksa penegak hukum atas tuduhan itu. �Kita siap memberi klarifikasi kalau diperiksa Kejati,� tegasnya.
Seiring waktu, permasalahan ini pun kini menghilang. Kini Nadirsyah melenggang menjadi calon anggota DPRD Tubaba periode 2019-2019. Selamat. (red/dari berbagai sumber)