JAKARTA ��Rumah mewah Ketua Komisi IV DPR RI yang juga Ketua DPD PDI-Perjuangan Provinsi Lampung Sudin di Raffles Hills Cibubur, Harjamukti, Cimanggis, Depok diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan dilakukan terkait dugaan korupsi yang terjadi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Ada lima mobil yang datang ke rumah Sudin Jumat, 10 November 2023 malam. Petugas KPK baru selesai menggeledah sekitar pukul 23.30 WIB. Petugas meninggalkan rumah Sudin sekitar pukul 23.57 WIB.

Dari rumah Sudin, petugas membawa tiga koper dan satu kardus. Belum diketahui isi koper tersebut namun diduga berisi berkas terkait kasus korupsi di Kementan. Usai menggeledah, petugas langsung meninggalkan rumah mewah tersebut. Tidak ada keterangan apapun dari petugas. Mereka langsung menuju mobil dan meninggalkan rumah Sudin.�

Sebelumnya Sudin batal diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, hari Jumat (10/11/2023).

�Kami hari ini juga menjadwalkan pemeriksaan saksi Pak Sudin, anggota DPR RI, untuk perkara SYL. Informasi yang kami peroleh dari penyidik, yang bersangkutan tidak bisa hadir dan mengkonfirmasi kepada tim penyidik KPK,� kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri.

KPK lalu menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Sudin pada Rabu mendatang.

Sudin merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP. Saat ini Sudin kembali �maju sebagai Caleg DPR-RI Dapil Lampung I Nomor Urut 1 dalam Pileg 2024 mendatang. ��Komisi IV sendiri diketahui membawahi bidang pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan.

Dalam hal ini, Kementerian Pertanian merupakan mitra kerja dari komisi IV di DPR.

Ali Fikri sebelumnya telah menjelaskan bahwa pihaknya hendak memeriksa Sudin untuk melengkapi berkas perkara penyidikan kasus dugaan korupsi SYL.

�Untuk melengkapi berkas perkara penyidikan dengan tersangka SYL,� jelas Ali, Rabu (8/11).

KPK telah menetapkan dua anak buah Syahrul sebagai tersangka, yakni mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta. (red/net)