PRINGSEWU � Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi berkeberatan dengan munculnya sebuah foto dirinya bersama beberapa orang, yang diantaranya Fungsionaris Partai Golkar Sabnu Alie dan sempat dimuat di sebuah konten YouTube dan WhatsApp Group (WAG) di Pringsewu.

Fauzi menegaskan, foto ramai-ramai yang beredar tanpa sepengatuannya itu sama sekali tidak terkait dengan statemen Heri CH di media sosial maupun soal lainnya.

Melalui kuasa hukumnya Wiliyus Prayietno, SH, MH, Fauzi melayangkan� somasi dan keberatan atas pencantuman fotonya oleh sebuah konten YouTube tersebut.

“Ya benar, saya selaku kuasa hukum Wabup Fauzi melayangkan somasi perihal� konten Medsos yang ada foto klien kami tersebut. Bahwa, klien kami tidak terkait sama sekali dengan hal yang disampaikan Heri CH tersebut. Jangan seolah-olah ini mengadu domba klien kami dengan Bupati Pringsewu. Karena adanya foto klien kami dengan Heri CH tersebut. Kami tegaskan, klien kami (Wabup Fauzi) tak tahu menahu dan fotonya dicatut dimasukkan dalam WAG dan konten medsos tersebut,” kata Wiliyus dalam keterangan pers tertulis kepada media, Jumat (30/4).

“Kami melayangkan somasi terkait adanya Foto klien saat beramai ramai yang dimasukan dalam konten berjudul “Seorang Mengaku Wartawan Lecehkan dan Sebut Bupati Pringsewu Marbot “. Bahwa,� klien kami sangat� merasa keberatan dimasukannya fotonya dalam rangkaian pernyataan seseorang tersebut. Bahwa apa yang diucapkan oleh seseorang di dalam konten medsos tersebut adalah pernyataan pribadi dan tidak ada keterkaitan maupun hubungan� dengan klien kami,” tegas Wiliyus.

Rupanya tak hanya Fauzi yang keberatan, Sabnu Alie juga keberatan fotonya tercantum, lantaran tak terkait pernyataan Heri CH yang sempat beredar melalui video tersebut.

Pada kolom komentar penayangan konten medsos tersebut, Sabnu Alie merasa� keberatan fotonya dimasukan dan berpotensi akan membuat fitnah dan adu domba kepada pejabat di Pringsewu.

“Saya merasa keberatan adanya foto saya tersebut. Saya tidak punya urusan dan maupun berkepentingan terkait pernyataan orang yang� bicara di YouTube tersebut,” kata Sabnu.

“Alhamdulilah Bambang Hartono selaku pemilik Konten You Tube Jejak Kasus telah� menghapus produk medos tersebut� dan telah mengajukan permintaan maaf kepada klien kami, akhir Wiliyus.(*)