BANDARLAMPUNG – Kondisi di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Lampung diam-diam diduga terus memanas. Ini menyusul keluarnya rekomendasi DPP PKB yang menetapkan Arinal Djunaidi sebagai Calon Gubernur (Cagub) Lampung.

Kubu pertama adalah para loyalis Ketua DPW PKB Lampung, Musa Zainudin, yang kini masih meringkuk dibui. Kubu ini masih bersikeras mendukung Mustafa sebagai Cagub Lampung.

Sementara kedua adalah kubunya Bupati Lampung Timur (Lamtim) Chusnunia Chalim alias Nunik. Kubu ini mendukung penuh kebijakan DPP PKB yang menetapkan Arinal Djunaidi. Bahkan kubu ini sangat yakin, bahwa Nunik akan ditunjuk oleh DPP PKB menggantikan Musa Zainudin sebagai Ketua DPW PKB Lampung. Ini mengingat posisi Musa yang kini telah divonis sembilan tahun penjara lantaran dinilai terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

“Atas perbedaan pandangan ini, baru-baru ini Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung, Hidir Ibrahim dicopot dari jabatannya oleh kelompok Musa Zainudin dan digantikan oleh M. Effendi,” jelas sumber koran ini yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis.

Alasannya lanjut sumber tersebut, Hidir Ibrahim dinilai telah membelot ke kubu Nunik. Bahkan Hidir Ibrahim-lah yang dianggap telah menjembatani dan sebagai komunikator dengan kelompok Arinal Djunaidi.
“Disisi lain, para loyalis Musa Zainudin hingga kini tetap yakin dan percaya diri bahwa Musa masih kuat di DPP PKB dan tidak akan diganti Nunik,” tambahnya.

Sebagai catatan urainya, dari 15 DPC PKB se-Lampung, hanya dua DPC yang ikut Nunik. Yakni DPC PKB Lampung Timur dan dan DPC PKB Lampung Tengah. “Sementara yang lain solid mendukung Musa Zainudin,” tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Hidir Ibrahim membenarkan bahwa dirinya telah diganti sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung. Namun Ketua PW GP Ansor Lampung ini menegaskan bahwa hal tersebut merupakan pergantian biasa. Apalagi, dirinya sudah tiga tahun menjabat sebagai ketua fraksi.

“Jadi ini pergantian biasa. Yang menggantikanpun adalah Bendahara DPW PKB Lampung. Tak ada kaitan dengan adanya isunya Friksi atau perbedaan pandangan dalam Pilgub,” tegasnya.

Seperti diketahui Ketua DPW PKB Provinsi Lampung, Musa Zainudin sebelumnya sempat diganti. Penggantinya Chusnunia Chalim. Tak pelak penggantian ini menimbulkan protes dari Musa Zainudin beserta seluruh jajaran DPW PKB Lampung. Sehingga akhirnya DPP PKB melakukan revisi dan mengembalikan kepemimpinan DPW PKB Lampung dibawah komando Musa Zainudin.

Ketua Dewan Kerja Wilayah (DKW) GARDA Bangsa Lampung Khaidir Bujung yang juga Wakil Ketua DPW PKB Lampung tidak membantah tentang adanya perubahan SK perpanjangan Ketua DPW PKB Lampung dari Musa Zainudin kepada Chusnunia Chalim dari DPP PKB. Namun dia menyebut ini hanya kesalahpahaman saja.
Setelah dijelaskan baik oleh Dewan Syuro PKB Lampung, KH Hafiduddin Hanif serta pengurus lainnya, DPP PKB akhirnya merevisi dan mengembalikan jabatan Musa Zainudin sebagai Ketua DPW PKB Lampung.

“Jadi memang sempat berubah sehari, dan langsung direvisi DPP PKB sehingga akhirnya nama yang disetorkan ke KPU guna pendaftaran dan verifikasi partai politik peserta Pemilu 2019 adalah Musa Zainudin,” terang anggota DPRD Lampung ini.
Khaidir Bujung pun sebenarnya tidak mempersoalkan andainya ada perubahan Ketua dan jajaran pengurus DPW PKB Lampung.
“Yang penting mengikuti mekanisme dan konstitusional sebagaimana diatur dalam AD/ART PKB. Tidak bisa begitu saja,” harapnya.(red)