METRO – Walikota Metro Achmad Pairin menilai pekerjaan proyek pembangunan trotoar di Jalan Raya Stadion, RT 40 RW 09, Kel. Tejo Agung, Kec. Metro Timur, terkesan asal-asalan. Walikota pun meminta pengembang untuk segera melakukan perbaikan.

“Kita dapat laporan warga. Dan pas kita cek, kok seperti asal-asalan. Trotoar itu masih ada yang perlu dibenahi yaitu masalah sedimen, saya minta itu dibenahi lagi,” bebernya saat inspeksi mendadak ke Jalan Raya Stadion Metro Timur, Selasa (17/9/2019).

Ia mengatakan, dinas terkait untuk melakukan evaluasi dalam merencanakan program pembangunan. Pairin juga meminta agar pekerjaan trotoar di RT 40 untuk segera dibenahi. Sehingga tidak asal-asalan.

“Jadi saya bilang tadi, lain kali menyusun programnya buat parit dulu. Habis buat parit baru buat tutupnya. Jangan buat tutup, baru parit. Nanti kalau misalnya mampet, susah ini. Jadi itu harus dikeruk dulu. Saya minta nanti dikeruk supaya parit itu tetap berfungsi,” tandasnya.

Menurutnya, jika terjadi penyumbatan atau mampet, maka drainase tersebut akan menjadi petaka bagi warga sekitar. Karena bisa menyebabkan banjir dan genangan air. Karenanya, ia minta drainase untuk segera diperbaiki.

Sementara Ketua RT 40 Tunggal Saputro mengaku, ia dan warganya tidak mengetahui seperti apa proses pekerjaan drainase. Warga pada dasarnya senang ada pembangunan, tapi meminta agar dikerjakan dengan benar.

“Kita tahunya bangunan ini kan sudah dirancang, katanya cuma buat taman saja tidak tahunya sampai sini juga. Memang pekerjaan ini tidak ada terpasang papan informasi nilai dan pengembang proyek yang mengerjakan trotoar,” bebernya.

Menanggapi hal itu, DPRD Kota Metro kembali mengingatkan perihal perencanaan pembangunan yang matang. Sehingga output yang keluar sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan masyarakat.

“Kita sudah berkali-kali mengingatkan Pemkot soal perencanaan ini. Dan juga meminta Pemkot tegas terhadap pengerjaan proyek-proyek di wilayah Metro. Agar sesuai dan selesai tepat waktu seperti perencanaan,” beber Basuki, anggota DPRD Metro.

Dengan adanya perencanaan yang matang, maka jika ada pembangunan yang tidak berjalan sesuai rencana akan dengan mudah terdeteksi. Pihaknya juga meminta masyarakat aktif atas pembangunan yang berada di lingkungannya. (Arby)