TUBABA – Bumi Ragem Pai Mangi Wawai adalah kota baru di Propinsi Lampung, tepatnya Kabupaten Tulangbawang Barat. Dengan Topologi wilayah sebagian besar rawa, Tulangbawang Barat dikenal sebagai kota sejuk dan kota seni.
Terbentuk sejak tahun 2008 silam Tulangbawang Barat atau Tubaba mulai menampakkan jati diri, mulai dari segi ekonomi, politik, sosial hingga budayanya.
Dari segi populasinya, penduduk Tubaba hanya berjumlah 273.275 jiwa yang didominasi oleh para pendatang dan pribumi asli.
Soal seni, Tubaba tak ketinggalan dari kota lainnya seperti, Jogya dan Bandung. Seperti yang kita lihat tradisi “Nasak Juadah” adalah tradisi asli orang Lampung Tubaba, yakni berkumpulnya para muda-mudi di desa setempat guna saling membantu membuat dan memasak kue. Hal tersebut biasanya dilakukan saat hari besar atau hajat, semisal adanya pernikahan atau hari kematian di desa itu.
Ada banyak jenis kue Lampung yang wajib dibuat saat ada hajatan besar. Misalnya acara pernikahan. Beda acara, beda pula kue yang disajikan.
Jika ada hajatan pernikahan, beberapa jenis kue Lampung yang wajib dibuat untuk disajikan kepada tamu undangan seperti Kue Legit, Bolu Pisang, Dudul, Bakkit dan Ingkak.
Adapun untuk cemilan sehari-hari biasanya ibu-ibu di sini menyajikan Geguduh, Benjak Enjak, Lambangsari yang biasanya dimakan sebagai lauk, kopi atau teh di pagi maupun heningnya malam.
Masih banyak lagi yang bisa diketahui dari Tubaba. Mulai dari kemudahan investasi di Tubaba, kearifan lokal, dan wisata.
Untuk wisata, Tubaba juga memiliki banyak destinasi wisata, mulai dari wisata religi para raja-raja, seni sastra, seni batu dan wisata alam yang luar biasa. (zainal)