PANARAGAN – Maestro Seni Nasional Suprapto Suryodarmo berpulang. Seniman berusia 74 tahun ini wafat sekitar pukul 15.20 WIB, Minggu (29/12/2019).
Suprapto yang merupakan penggagas Sharing Time Megalitic Millennium Art sedianya akan menggelar workshop khusus di Tubaba pada 22 hingga 26 Januari 2020 mendatang.
Semi Ikra, salah satu kerabatnya, membenarkan berpulangnya Suprapto via ponselnya. Kata Semi, almarhum menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit dr.Oen Solo.
“Saat ini Jenazah Mbah Prapto sedang dalam perjalanan ke Kota Solo untuk disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya,� katanya.
Bupati Kabupaten Tulangbawang Barat Umar Ahmad yang mendengar berita itu langsung mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas kepergian mbah Suprapto Suryodarmo.
Menurutnya, almarhum merupakan tokoh budayawan nasional yang patut dijadikan cerminan bagi setiap seniman yang ada di Indonesia.
�Beliau merupakan sosok inspiratif. Kita berharap mudah-mudahan hanya raganya Mbah Prapto saja yang terpisah dari kita semua, sedangkan untuk ide-ide pikirannya akan tetap ada untuk kita lanjutkan,� katanya.
Suprapto Suryodarmo adalah maestro seni pertunjukan Indonesia yang dikenal secara luas. Meskipun publik tidak melihatnya sebagai penari atau koreografer dalam pengertian konvensial, tetapi gerakan kebudayaan beliau adalah �Joget Amerta� menginspirasi banyak orang dari lintas profesi, baik penari, perupa, dramawan, arkeolog hingga ahli matematika.
Joget Amerta adalah gerak improvisasi bebas yang mengikuti alam bawah sadar, setiap subjek merasuk ke dalam interior dirinya tapi juga sekaligus membuat komunikasi harmonis dengan alam sekitarnya.
Secara esensi Joget Amerta adalah menyelaraskan tubuh, menyeimbangkan hubungan dengan manusia, alam dan Tuhan. Sepintas gerakan-gerakan dalam joget Amerta seperti gerak mimesis keseharian, demikian sederhana tanpa tendensi.
Sementara untuk pagelaran internasional yang rencananya akan dihelat pada tanggal 22-26 Januari 2020 di Tubaba akan digelar di sejumlah venue kabupaten. Antara lain, Ulluan Nughik, Berugo Cottage dan Las Sengok.
Event ersebut juga akan dibagi ke dalam tiga kategori, sarsehan, workshop dan pertunjukan. Diharapkan dari ketiga kategori acara tersebut setiap penyaji dan audiens bisa saling berbagi dan saling menginspirasi.
Sebelum gelaran tersebut, penggagas acara Suprapto Suryodarmo di jadwalkan akan memberikan workshop joget amerta kepada warga Tubaba.
Murid-muridnya yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Jepang dan sejumlah seniman akan hadir dari sekitaran Lampung. (jaz/zul)