TUBABA – Bisnis perlengkapan alat sekolah sepi pembeli jelang tahun ajaran baru 2020/2021.
Sejumlah toko di Tubaba mengaku kehilangan banyak pembeli karena tidak ada kepastian kapan sekolah kembali dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat Pandemi virus corona.
Salah satunya toko penyediaan perlengkapan sekolah yang mengklaim penjualannya anjlok hampir 90 persen selama pandemi covid-19. Penjual tersebut, menduga karena belum ada kepastian kapan masuk sekolah.
�Tiga bulan ini sepi, karena tidak ada aktivitas sekolah. Selain seragam sekolah biasanya banyak yang butuh perlengkapan Pramuka, PMR dan lain sebagainya,� ucap Pengelola Toko Ahmad Husain, Senin (29/6).
Ia menambahkan, biasanya satu bulan setelah libur sekolah banyak pengunjung yang mencari perlengkapan sekolah untuk kebutuhan perlengkapan sekolah.
�Kenaikan kelas biasanya ramai, kalau sekarang saja masih simpang siur. Jadi tidak seramai dulu,� ujarnya.
Ia mengaku, biasanya dalam sehari di waktu normal pembeli mencapai 20-30 orang. Sementara kalau kenaikan kelas bisa mencapai 50 orang.
�Kalau ada Corona ini orang masih mikir- mikir mau beli. Karena kan masih belum ada kejelasan. Mudah-mudahan cepat kembali normal.” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Budiman saat dikomfirmasi menyebutkan, belum ada kepastian kapan akan dimulai kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah sambil menunggu keputusan dari pusat.
“Untuk itu kiranya para guru dan orang tua bisa bersabar dan tetap mengajar dan mendidik anak di rumah masing-masing,” jelasnya. (Jaz/zai)