METRO – Guna mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19, langkah cepat harus dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Kota Metro. Ini terutama dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid 19 yang sudah masuk ke Indonesia.

“Menghadapi Virus Corona ini tentu kita tidak boleh menimbulkan kepanikan atau tidak boleh menghilangkan kewaspadaan. Karena itu kami telah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan agar segera melapor ke walikota untuk mengambil langkah strategis,” ujar Wakil Ketua I DPRD Kota Metro Anna Morinda, Minggu (15/3/2020).

Langkah tersebut, dapat dilakukan bagi anak didik di tingkat kelompok bermain seperti PAUD dan TK agar dapat belajar di rumah. Namun untuk anak-anak tingkat SD dan SMP hendaknya dapat mengambil beberapa langkah dengan mengedukasi anak dari rumah.

“Ini seperti sosialisasi mengenai hidup sehat. Kemudian para guru dapat menyiapkan materi ajar yang dapat dilakukan siswa di rumah. Tentu saja belajar di rumah ini tetap dengan pengawasan guru melalui media sosial seperti Whatshap, SMS, dan Email,” ungkapnya.

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai antisipasi terkait maraknya Virus Corona yang mulai menyebar di Indonesia. Langkah tersebut juga bukan berarti meliburkan siswa, namun mengajak siswa untuk belajar dari rumah.

“Namanya bukan libur sekolah, tapi belajar dari rumah. Saya kira ini dapat dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan mengantisipasi terhadap penyebaran Virus Corona ini,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, Walikota Metro Achmad Pairin memimpin Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) penanganan Covid-19 di OR Setda Metro, Sabtu Malam (14/03/2020).

Achmad Pairin meminta seluruh stakeholder terkait, untuk bisa mensosialisasikan pencegahan Covid-19, hal ini agar masyarakat tidak panik dan resah.

�Kami berharap anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas, juga ikut mensosialisasikan pencegahan virus Covid-19 atau Corona, saat menjadi inspektur upacara di 62 Sekolah Dasar, 27 SMP dan 44 SMA, serta kepada masyarakat,� ungkap Pairin.

Lanjutnya, Pairin juga meminta kepada seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit untuk bekerja sama dalam menggencarkan sosialisasi pada unit-unit terkait, serta melakukan screening terhadap warga yang pulang dari luar negeri.

�Jika masyarakat ada yang mengalami batuk, demam tinggi, dan gangguan pernafasan (sesak nafas) segera periksa ke layanan kesehatan terdekat atau hubungi Posko Penanganan COVID-19,� katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Erla Andrianti, menuturkan pada dasarnya penyakit yang disebabkan oleh virus itu belum ada obatnya, berbeda dengan bakteri.

�Yang bisa melawan virus adalah sistem kekebalan tubuh (imunitas) itu sendiri. Jadi yang lebih penting adalah menjaga pola hidup sehat agar tidak mudah tertular Covid-19,� ucap Erla Andrianti.

Spesialis Paru-paru dr. Andreas Infianto menjelaskan tentang Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan corona, yakni virus yang berasal dari hewan ke hewan seperti (unta, ular, kucing, kelelawar dan musang), kini dari manusia ke manusia yang berawal sejak 31 Desember 2019.

�Dengan adanya Virus Covid-19 ini pola hidup sehat sangat dianjurkan, dengan menjaga gizi makanan yang dikonsumsi, seperti perbanyak sayuran dan buah-buahan, lalu olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. Jika pola hidup sehat ini telah dijalankan, maka tidak perlu cemas akan terjangkit Covid-19,� ungkapnya.

Andreas juga mengatakan, orang sehat tidak perlu pakai masker. Yang diwajibkan pakai masker itu hanya orang yang sedang sakit, batuk-batuk, dan petugas kesehatan yang sedang memeriksa pasien.

�Kita harus membiasakan cuci tangan setelah beraktifitas di tempat umum. Hindari menyentuh wajah, jika keadaan tangan dalam keadaan kotor. Tidak dianjurkan untuk memegang makanan, sebab kuman akan masuk dalam tubuh saat makan. Terlebih juga pahami cara cuci tangan yang benar, pakailah sabun dan bilaslah dengan air yang mengalir,� jelas Andreas. (Arby)