PESAWARAN – Kepala Desa (Kades) Kertasana Kecamatan Kedondong Pesawaran Irham mempertanyakan proyek pembangunan tangki septik skala individual yang digelontorkan pemerintah setempat melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) di tahun 2021.
Menurut dia, proyek tersebut tidak tepat sasaran.
“Di Kecamatan Kedondong, yang masuk desa stunting, ya desa saya. Jadi, seharusnya bantuan proyek tersebut ke desa kami. Tapi kok desa lain yang mendapatkan. Bisa dicek langsung. Masih banyak warga saya yang belum mempunyai WC. Ini ada apa,” kata Irham, Selasa (12/01).
Irham mengatakan, ia bersama camat pernah ikut rapat membahas masalah desa stunting di kabupaten. Acara itu, kata dia, dihadiri oleh dinas kesehatan.
�Saya juga pernah mengajukan pembangunan untuk septik tank sekitar 35 rumah memakai dana desa. Cuma waktu itu ditolak dinas kesehatan karena anggarannya hanya Rp2 juta. Ya mana cukup kalau Rp2 juta. Disuruh dinding nya pakai seng, ya saya gak sanggup. Mau saya pakai bata dinding, biar warga gak kecewa,” katanya.
Namun, terus Irham, sekitar bulan September dan Oktober, ada 10 orang dinas Perkim yang bilang bahwa di tahun 2021 desanya akan mendapatkan bantuan proyek senilai Rp800 juta untuk pembangunan tangki septik.
“Kamu dapet bang, di tahun 2021 untuk pembangunan tangki septik besar dapatnya sekitar delapan ratus juta’an. Swakelola lagi bang,” ungkap Irham menirukan ucapan oknum dinas tersebut
Tapi, realisasi itu ternyata tak ada. Desanya sama sekali tak mendapatkan bantuan.
“Kena geser. Yang dapet batuan proyek tangki septik tersebut malah desa lain,” katanya kecewa.
Sementara Sukardi (50) salah satu warga desa setempat,�mengakui masih banyak sekali warga yang tidak memiliki� septic tank.
” Ya, kami warga dusun 1 dan dusun 2 Desa Kertasana masih banyak yang belum memiliki jamban. Kami sangat berharap sekali desa kami mendapat bantuan tanki septik,” katanya.
Sukardi berharap Pemkab Pesawaran dapat merealisasikan bantuan.
“Kami, warga Desa Kertasana berharap mendapatkan bantuan itu sesuai dengan yang direncanakan oleh dinas yang terkait,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Perkim Firman Rusli belum dapat dihubungi karena dalam telpon selulernya tidak aktif. (don)