BANDAR LAMPUNG – Ratusan masyarakat Kampung Gunung Mas, khususnya Rt 001 sd 004 Lk.1 jemaah Masjid Darunnasihin, Kelurahan Gunung Mas, Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung nampak sangat antusias menggelar kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, Sabtu (5/10/2024).
Kegiatan ini diadakan di halaman penduduk lingkungan perumahan warga agar dapat menampung semua warga dan tamu undangan yang hadir.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini mengambil tema “Jadikan Semangat Maulid untuk Memakmurkan Masjid, Mempererat Silaturahmi sebagai Wujud Kecintaan Kita kepada Rasulullah SAW”.
Acara ini dihadiri oleh Lurah Kelurahan Gunung Mas Suardi, S.E., Bhabinkamtibmas Edhie, Babinsa Haris, Ustadz Devita, Ustad Mukri, Ketua Takmir Masjid Darunnasihin Ustad Sanusi, M.Pd.I, Ketua PHBI Masjid Darunnasihin Hermansyah, Kepala lingkungan, para Ketua RT, dan tamu undangan dari jemaah masjid di lingkungan Kelurahan Gunung Mas.
Ketua Panitia Andriansyah dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada ketua takmir masjid, kepala lingkungan, para ketua RT dan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini serta kepada Lurah Gunung Mas yang telah berkenan hadir pada acara ini.
Ustad Sanusi dalam sambutannya mengungkapkan rasa senangnya dan ucapan terima kasih dengan kekompakan anggota Risma, ibu-ibu, Ketua Hadroh Deny, tamu undangan, dan kita semua yang hadir dalam memeriahkan peringatan maulid pada malam ini.
Sementara itu, Lurah Gunung Mas mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia dan donatur sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar. “Kita selenggarakan peringatan maulid Nabi Muhammad ini tujuannya untuk memetik hikmah dari keteladanan nabi.
Ia juga mewakili pemerintah berharap semoga peringatan maulid ini dapat menjadi wasilah kita untuk bisa menjadi warga masyarakat yang lebih baik lagi kedepannya.
Ustad K. H. Sofyan Hasan Alif, M.Pd.I dalam tausiahnya mengajak jemaah yang hadir agar terus mengadakan peringatan maulid agar tidak punah sebagai wujud cinta kita pada Nabi Muhammad yaitu dengan belajar sejarah sejak kelahiran nabi, perbuatannya, hingga wafat.
“Sumbangan dari masyarakat untuk peringatan maulid Nabi Muhammad itu tidak berkaitan dengan orang kaya atau orang miskin, akan tetapi berkaitan dengan mau atau tidak mau untuk memeriahkan maulid,” ujarnya.
(Iman Prihartono)