BANDAR LAMPUNG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung seyogyanya mengusulkan hingga delapan calon kepala sekolah untuk Program Sekolah Rakyat. Tapi hanya satu orang yang melanjutkan ke tahap wawancara.
Kepala Disdikbud Lampung Thomas Amirico menjelaskan, pemerintah pusat meminta Lampung mengusulkan delapan calon. Namun, karena Lampung hanya memiliki satu sekolah rakyat saja, otomatis hanya 1 orang yang akan dimunculkan.
“Satu Sekolah Rakyat di Lampung akan mulai beroperasi tahun ajaran baru pada Juli 2025,” katanya lagi.
Thomas juga menjelaskan, rekrutmen tenaga pengajar dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan.
Tenaga pendidik ini akan diambil dari peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun ini.
“Untuk rekrutmen tenaga pendidiknya ada di pusat, di Mendikdasmen. Informasinya akan diambil dari PPG tahun ini, nanti akan ditempatkan di Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Saat ini terdapat 8 pelamar posisi kepala sekolah, yang terdiri dari dua kepala sekolah aktif dan enam guru.
Sementara kebutuhan tenaga pengajar mencapai 17 orang, sesuai jumlah mata pelajaran yang akan diajarkan.
Thomas juga menyebut, status para guru dan kepala sekolah sementara masih menjadi pegawai di bawah dinas pendidikan, namun ada kemungkinan akan dialihkan menjadi pegawai Kementerian Sosial.
“Statusnya sementara ini pegawai kita, tapi sepertinya nanti akan dialihkan menjadi pegawai Kemensos,” katanya.
Sementara terkait, retret untuk kepala sekolah, Thomas menyatakan pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Diketahui, program Sekolah Rakyat Lampung dirancang dengan sistem pendidikan berasrama dan akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar akan berlangsung sementara di Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung di Natar.
Menunggu gedung permanen akan dibangun di kawasan Kotabaru, Kabupaten Lampung Selatan.
Sekolah Rakyat ini akan diikuti 75 siswa dari 15 kabupaten/kota telah terpilih menjadi peserta didik perdana Sekolah Rakyat Lampung, berdasarkan seleksi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Lampung. (kumparan)