BANDAR LAMPUNG – Gina Dwi Sartika (16) nyaris tak lagi mau sekolah. Hampir setiap hari, ia dibully anak pemulung oleh kawan-kawannya.
Sudah berminggu-minggu ia tak lagi memakai seragam SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Memang ibunya, Megawati, adalah seorang pemulung barang bekas dan plastik
Kisah itu akhirnya sampai ke telinga Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
Ia tak sekadar terenyuh, tapi langsung memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan turun tangan.
“Pastikan Gina kembali bersekolah,” begitu pesannya.
Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, pun datang ke rumah sederhana keluarga Gina di Bandar Lampung.
Di hadapan Misna dan ketiga anaknya, ia menyampaikan pesan pribadi Gubernur Rahmat.
“Bapak Gubernur berpesan, kalian harus kuat dan semangat. Jangan minder. Pemerintah akan bantu agar kalian bisa sekolah sampai tamat,” ucap Thomas, suaranya lembut tapi tegas pada Rabu, (22/10/2025).
Di ruang tamu berdinding papan itu, Misna menunduk, suaranya parau menahan haru.
“Saya tidak menyangka Bapak Gubernur sampai peduli dengan anak saya. Terima kasih saya cuma ingin anak-anak saya sekolah lagi,” katanya, menitikkan air mata.
Pemerintah Provinsi Lampung tak hanya datang membawa pesan moral.
Bantuan pendidikan dan kebutuhan sekolah pun diberikan, lengkap dengan komitmen menanggung biaya sekolah Gina dan dua adiknya hingga SMA.
“Bapak Gubernur tidak ingin ada anak Lampung yang putus sekolah hanya karena miskin atau malu dengan keadaan,” ujar Thomas. “Negara harus hadir di situasi seperti ini.”
Gubernur Rahmat juga berpesan agar kisah Gina menjadi pengingat bagi semua pihak.
Bahwa perundungan dalam bentuk apa pun bisa menghancurkan masa depan seorang anak.
“Tidak boleh ada lagi anak yang dipermalukan karena pekerjaan orang tuanya. Semua anak berhak bermimpi,” kata Thomas mengutip pesan sang gubernur. (Onetime)