BANDAR LAMPUNG – Kematian Aga Trias Tahta, mahasiswa Universitas Lampung (Unila)� saat mengikuti pelatihan dasar (diksar) membuat keluarga bersedih, terutama ibunya.

Entah darimana, bekakangan beredar di Medsos, selembar kertas bertuliskan untaian nada sedih, marah dan sakit yang diduga dibuat oleh ibunya Aga.

Foto surat tersebut dibagikan oleh pengguna Facebook Eka Thirta Maharani dan diberi judul Surat Ibu untuk Aga pada Selasa (1/10/2019). Berikut isinya:

Surat Ibu untuk Angga

Aga..Ibu minta maaf karena dengan senang hati membantu Aga pergi ke tempat pembantaian, tak ada jurang 15 meter yang telah diakui sebagai tempatmu terjatuh, yang ada tangan-tangan setan yang mencabik-cabik tubuhmu, menyeretmu, memaksa kerikil dan batu untuk sama-sama membuat parutan di sekujur tubuhmu, namun luka-lukamu tak membuat mereka merasa ngilu.

Aga..Mata mereka terbuka tapi mata hatinya tertutup, banyak yang mau bicara tetapi mereka dibungkam. Semua cari selamat. Mereka yang melihat tapi diam dengan bangga menjadi temannya.

Aga..Allah tidak buta, tidak pula tidur, dia melihat semua, saat mereka merekayasa mengarang cerita penyebab kematianmu. Ferdi, Sintia dan Bintang. Kalian cuma boneka karena kalian tidak punya hati, boneka tidak akan pernah menjadi seorang Ayah atau seorang Ibu..

Aga..Tidurlah dengan tenang, tunggu hari peradilan, Insya Allah goresan luka dan titisan darahmu menghapus dosa-dosamu..Di dunia, keluargamu berjuang mencari keadilan bagimu. Seandainya kami kalah tapi AGA pasti menang..

Diketahui, Aga Trias Tahta tewas setelah mengikuti diksar UKM Cakrawala selama lima hari, 23-29 September 2019 di Turbin Dusun Cikoak, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Kematiannya diduga tidak wajar.

Sebelumnya Aga sempat mengeluh kesakitan di hari terakhir diksar hingga dilarikan ke rumah sakit Rumah Sakit Bumi Waras oleh para seniornya. Miris, sampai di sana nyawa mahasiswa tersebut tidak bisa diselamatkan.

Keluarga korban lantas melaporkan kejadian ke pihak kepolisian. Polisi yang melakukan interogasi kepada kelurga dan senior Fisip Unila, memperoleh informasi bahwa Aga Trias Tahta sempat terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter pada Kamis (23/9/2019). (ssc)